Hallo, Happymoms!
Salah satu aktivitas ibu-ibu rumah tangga, selain ngurus rumah dan antar jemput anak sekolah, adalah menghadiri acara parenting class yang di adakan sekolah. Benar tidak, Moms? Saya pun demikian. Pekan kemarin saya belajar kembali tentang tahapan tumbuh kembang berdasarkan usia dan cara mengoptimalkannya, di sekolah anak yang nomer tiga. Apa saja catatan saya, simak ulasannya berikut hingga tuntas, ya.
Dibalik Layar Parenting Class
Parenting class menjadi salah satu program yang diadakan oleh sekolah dan wajib diikuti oleh wali murid. Program ini bertujuan untuk sarana belajar bagi orang tua sekaligus sebagai sarana untuk menyinergikan proses pendidikan di rumah dan di sekolah, sehingga anak-anak mampu melewati setiap tahapan pertumbuhan dan perkembangannya secara optimal.
Sebelum membahas tentang materi yang disampaikan, yuk, kita intip dulu siapa saja yang terlibat di pelaksanaan parenting class kemarin.
Sebelum membahas tentang materi yang disampaikan, yuk, kita intip dulu siapa saja yang terlibat di pelaksanaan parenting class kemarin.
Penyelenggara Acara
Acara Parenting Class yang saya hadiri kemarin diselenggarakan oleh KB/ TKIT Insan Cita Mulia, yang terletak di Desa Bolon, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. KB/TKIT ICM merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang mempunyai visi membentuk karakter anak bangsa cerdas sesuai bakat dan minat berlandaskan syariat Islam.Tidak hanya berorientasi pada mendidik siswanya menjadi anak yang pintar, KB/TKIT ICM menghadirkan pendidikan yang membentuk karakter anak, stimulasi pada potensi, bakat dan minat anak berdasarkan kecerdasan majemuk. Merangsang anak untuk menjadi kreatif, aktif dan terus berfikir dengan menggali pengalamannya sendiri dalam bermain dan belajar. KB/TKIT ICM juga mengoptimalkan peran lingkungan sekolah masyarakat dan keluarga sebagai sarana dan media pembelajaran.
Saya menjadi wali murid di KB/TKIT ICM sejak anak pertama. Setelah pilah-pilah sekolah yang pas di hati, jatuhlah pilihan itu pada sekolah ini. Bunda-bunda pengajarnya sangat komitmen dengan tujuan pendidikan yang diselenggarakan, penyabar, penyayang terhadap anak, serta komunikatif kepada orang tua siswa. Alhamdulillah lulus dari sana anak-anak tidak hanya menguasai dasar calistung tapi juga mampu membaca dan menghafal Alquran, terbiasa dengan adab sehari-hari dan juga telah mengenal ibadah-ibadah harian. Sepertinya saya tidak akan berpaling hati untuk anak keempat, hee…
Tim Rempong Kepanitiaan
Parenting class memang menjadi program wajib dari sekolah, tapi pelaksanaannya secara teknis di handle oleh ibu-ibu pengurus IKOM atau Ikatan Keluarga Orang Tua Murid ICM. Saya menjadi salah satu pengurus di sana sehingga terlibat sejak awal perencanaan acara, persiapan serta pelaksanaan di hari H.Parenting class kemarin bukan yang pertama kami selenggarakan sehingga para pengurus IKOM sudah terbiasa melakukan persiapan. Kami hanya bertemu sekali untuk membahas persiapan dan selanjutnya koordinasi dilakukan via WA grup. Masing-masing ibu-ibu sudah memahami tugasnya dan menjalankannya dengan sangat baik
Alhamdulillah acara berjalan lancar dan baik. Terima kasih ibu-ibu tim rempong kepanitiaan IKOM … kamsahamnida.
Narasumber
Tema yang diangkat pada parenting class kali ini adalah mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil, yang disampaikan oleh Bunda Budi Palupi AMF. Beliau adalah salah satu pengurus di Yayasan Salimah (Persaudaraan Muslimah) cabang Colomadu, tempat bernaungnya KB/TKIT ICM.Beliau adalah alumni dari Poltekkes Kemenkes Surakarta jurusan fisioterapi. Ibu dari dua orang anak ini aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan dan organisasi. Selain itu beliau juga mengembangkan bisnis bersama sang suami yang kebetulan mempunyai latar belakang hampir sama, yaitu ortotik prostetik.
Pengalamannya dalam mendampingi kedua buah hatinya menjadikan sharing kemarin lebih hidup. Berikut materi yang disampaikan Bunda Palupi.
Tumbuh Kembang dan Tahapannya
Pastinya Mommies sudah sangat sering mendengar istilah tumbuh kembang anak, ya. Meskipun terdengar sebagai satu frasa, tapi sebenarnya menggambarkan dua aspek yang berbeda.
Tumbuh (pertumbuhan) adalah perubahan tubuh atau fisik anak yang terkait dengan pertumbuhan sel tubuh dan organ. Tumbuh ditandai dengan pertambahan besar, tinggi, dan berat badan anak.
Sedangkan kembang (perkembangan) adalah perubahan aspek sosial-psikologis yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan, kematangan dan fungsi tubuh. Misalnya kemampuan anak untuk melihat, mendengar, duduk, jalan, bicara, bersosialisasi, berfikir dan sebagainya.
Jika pertumbuhan dapat diukur dengan alat ukur, maka perkembangan tidak. Perkembangan anak dapat dipantau dengan memperhatikan pola yang dicapai anak. Apakah sudah sesuai dengan tahapan usianya atau tidak.
Sedangkan kembang (perkembangan) adalah perubahan aspek sosial-psikologis yang ditandai dengan bertambahnya kemampuan, kematangan dan fungsi tubuh. Misalnya kemampuan anak untuk melihat, mendengar, duduk, jalan, bicara, bersosialisasi, berfikir dan sebagainya.
Jika pertumbuhan dapat diukur dengan alat ukur, maka perkembangan tidak. Perkembangan anak dapat dipantau dengan memperhatikan pola yang dicapai anak. Apakah sudah sesuai dengan tahapan usianya atau tidak.
Tahapan Tumbuh Kembang Anak Berdasarkan Usia
Tahapan Perkembangan Manusia
Pertumbuhan manusia biasanya secara umum akan mulai terhenti saat usia sekitar 18 tahun, misalkan tinggi badan kita. Sedangkan perkembangannya terus terjadi sepanjang usianya. Tahapan perkembangan manusia dimulai sejak prenatal, yaitu mulai terjadinya konsepsi di dalam rahim ibu, proses tumbuh kembang menjadi janin hingga proses kelahiran. Dan tahapan terakhir adalah masa lansia (lanjut usia) saat usia manusia di atas 60 tahun.Pada setiap tahapannya ada capaian tumbuh dan kembang yang harus terpenuhi. Jika ada keterlambatan makan akan mempengaruhi tahapan berikutnya. Di sini kita akan lebih fokus pada tahapan perkembangan anak, ya, Moms.
Tahapan tumbuh kembang anak, terdiri atas :
- Tahapan prenatal : mulai masa embrio (mulai konsepsi sampai lahir).
- Tahapan neonatal : mulai dari masa bayi lahir hingga 2 minggu (0-14 hari).
- Tahapan bayi : mulai bayi usia 2 minggu hingga 2 tahun.
- Tahapan anak awal : anak usia dini sejak usia 2 tahun hingga 6 tahun
- Tahapan anak akhir : sejak anak usia 6 tahun hingga 12 tahun.
Aspek Dasar Perkembangan Anak
Aspek dasar perkembangan anak terdiri dari :- Aspek kognitif
- Aspek emosi
- Aspek sosial
- Aspek motorik, dan
- Aspek Bahasa
1. Tahapan prenatal
Pada tahapan ini terjadi proses pertumbuhan embrio-janin-hingga bayi siap lahir. Pembentukan panca indera terjadi hingga mulai berfungsinya pendengaran bayi dan memori.
2. Tahapan neonatal
Pada awal tahapan awal kehidupannya, bayi mengandalkan kemampuan reflek atau bawaan yaitu menangis untuk mengekspresikan apa yang dirasakan dan diinginkan. Bayi mulai bisa melihat dan mengenali orang-orang terdekatnya.
3. Tahapan bayi
Kemampuan sensori (panca indera) berkembang semakin sempurna seiring pertumbuhan berat badan dan besar dan tingginya. Perkembangan motorik kasar dimulai pada tahapan ini seperti posisi miring, tengkurap, duduk, berdiri dan jalan. Kemampuan bicara anak juga mulai berkembang, dari bubling, kata pertama, hingga mampu berbicara dengan baik. Tahapan ini adalah tahapan redflag (penentu) bagi perkembangan bayi. Jika perkembangan dasarnya belum muncul hingga akhir usia tahapan ini, maka dibutuhkan konsultasi tumbuh kembang kepada dokter/praktisi terkait.
4. Tahapan anak awal
Pada tahap anak usia dini anak mulai mengembangkan kemampuan sosial dan kognitif lebih kompleks lagi. Anak belajar bersosialisasi, bermain bersama, mengelola emosi, dan berlatih mandiri. Secara kognitif anak mulai belajar mengenal bentuk, benda, warna, angka, huruf dan perkembangan motorik halus dalam rangka persiapan menulis (seperti merobek, menggunting, memegang pensil, dsb).
5. Tahapan anak akhir
Tahapan usia ini anak berkembang secara lebih matang dengan titik tekan pada perkembangan sosial, emosional dan kognitifnya.
Pada usia 0-6 tahun, fokus perkembangan anak ada pada tahap pengembangan kemampuan dasar anak.
Pada usia 0-2 tahun, fokus pada tahapan sensori motor. Tahapan ini merupakan salah satu tahap perkembangan kognitif dari Piaget. Di mana pada tahapan ini, bayi mengenali dan memahami lingkungannya melaui kemampuan sensorinya, yaitu melihat dan mendengar dan dengan tindakan motorik, yaitu menggapai dan menyentuh.
Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil
Perkembangan Optimal
Tumbuh kembang anak dikatakan optimal jika mampu mencapai kondisi tertinggi sesuai dengan standar capaian sesuai usia. Dalam aspek pertumbuhan fisik, anak mempunyai berat dan tinggi badan yang ideal, postur dan perawakan sesuai standar. Dalam aspek psikologis, anak berkembang sesuai dengan tugas perkembangan per usia di semua aspek dasar perkembangan anak. Dengan kondisi tumbuh kembang yang optimal diharapkan anak bisa mengoptimalkan semua potensi yang dimilikinya.Aspek Tumbuh Kembang Anak
Dalam upaya mencapai tubuh kembang anak yang optimal ada beberapa hal yang harus diperhatikan, baik dari aspek fisik maupun aspek psikologis.Aspek pertumbuhan yang optimal
- kesehatan anak
- asupan gizi dan nutrisi
- kebersihan diri anak dan lingkungan.
Aspek perkembangan yang optimal
- Kasih sayang orang tua
- Kehangatan keluarga
- Pola asuh
- Stimulasi
Fokus Perkembangan Anak Usia Dini
Pada usia 0-6 tahun, fokus perkembangan anak ada pada tahap pengembangan kemampuan dasar anak.
Pada usia 0-2 tahun, fokus pada tahapan sensori motor. Tahapan ini merupakan salah satu tahap perkembangan kognitif dari Piaget. Di mana pada tahapan ini, bayi mengenali dan memahami lingkungannya melaui kemampuan sensorinya, yaitu melihat dan mendengar dan dengan tindakan motorik, yaitu menggapai dan menyentuh.
Pada usia hingga 6/8 tahun, tahapan ini terus berkembang dengan semakin sempurnanya kemampuan panca indera dan perkembangan motorik halus dan kasar.
Cara Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil
Lalu bagaimana cara mengoptimalkan tumbuh kembang si kecil?Stimulasi untuk Tumbuh Kembang Optimal
Langkah pertama untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak adalah dengan memenuhi seluruh aspek tumbuh kembang anak, seperti yang telah dijelaskan di atas.Kedua dengan memberikan stimulasi yang cukup dan tepat. Stimulasi menjadi kunci penting dalam perkembangan anak. Tanpa stimulasi anak tidak akan bisa mengembangkan potensi yang sudah ada dalam dirinya dan mempelajari hal-hal baru di luar dirinya. Ingat tahapan pertama pada perkembangan anak adalah sensori motorik sehingga stimulasi sangat sangat diperlukan agar anak belajar merespon dari rangsangan yang diberikan dan mengoptimalkan perkembangan fisik maupun psikologisnya.
Pemberian stimulasi juga harus cukup dan tepat. Cukup di sini mengacu pada usia anak sejauh mana anak perlu distimulasi sesuai dengan tugas perkembangan pada usia anak. Kurangnya stimulasi akan menghambat perkembangan anak dan overstimulation juga tidak baik bagi perkembangan anak. Contohnya dengan pemberian gadget sejak bayi, hal ini termasuk dalam overstimulation dan justru akan merusak perkembangan otak anak dan menghambat perkembangan motorik anak. Stimulasi yang diberikan juga harus tepat pada aspek mana yang ingin dikembangkan.
Langkah ketiga adalah dengan mengoptimalkan lingkungan di sekitar anak. Lingkungan di sini termasuk lingkungan fisik, psikis, sosial, dan spiritual. Kondisi lingkungan anak akan sangat berpengaruh karena dalam proses perkembangannya, anak belajar dari lingkungan di luar dirinya. Pembentukan perilaku proses belajar semuanya dipengaruhi oleh lingkungan. Peran lingkungan yang baik akan mendukung perkembangan anak yang optimal.
Catatan untuk Orang Tua
Pada akhir sesi pemaparan materi narasumber menyampaikan catatan bagi orang tua dalam rangka untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. Yaitu,1. Tidak terpaku pada kekurangan anak
Nobody's perfect, demikian pula anak. setiap anak mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ukuran optimal dalam tumbuh kembang anak bukan berarti anak harus ada dalam tahap tertinggi pada setiap aspek perkembangannya. Selama tumbuh kembang anak masih dalam jalur yang seharusnya, orang tua tidak perlu meresahkan kekurangan anak dalam satu aspek, asalkan aspek tersebut sudah cukup berkembang. Jangan terpaku pada kekurangan anak, mari mencari kelebihan anak di sisi yang lain.
2. Menghargai dan mengembangkan sekecil apapun potensi anak
Sebagai orang tua kita harus peka, ya, Moms melihat dan menemukan sekecil apapun potensi anak. Tugas kita adalah mendukung dan memfasilitasi potensi yang dimiliki oleh anak agar berkembang secara optimal.
3. Hargai proses bukan hasil
Setiap anak mempunyai proses tumbuh kembangnya masing-masing. Kita harus menghargai sekecil apapun pencapaian anak, menghargai proses yang sudah ditempuh oleh anak dan tidak berorientasi pada hasil yang ditargetkan. Mungkin satu anak membutuhkan waktu yang lebih lama atau prosesnya jauh lebih sulit dibanding anak yang lain. Maka kita harus bisa mengapresiasi dan terus mendukung anak dalam proses tumbuh kembangnya.4. Tegalah
Mungkin ada kalanya kita harus bersikap tegas kepada anak atau membiarkan anak menghadapi tantangannya sendiri untuk mampu mencapai perkembangan yang optimal. Adakalanya orang tua memang harus tega, tidak selalu memanjakan anak agar anak mau terus belajar, tumbuh dan berkembang.Mencintai anak bukan berarti memberikan segala sesuatu sesuai dengan keinginan anak atau memberikan semua fasilitas yang memudahkan anak sejak awal kehidupannya. Namun, bagaimana kita mampu mendidik anak agar mereka kelak
bisa hidup mandiri dan meraih kesuksesannya sendiri.
Mari Terus Belajar
Menjadi orang tua mengharuskan kita untuk terus belajar seiring dengan perkembangan anak dan zaman."Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian." - Al Hadits
Semoga ulasan ini bisa menjadi salah satu sarana kita belajar tentang tahapan tumbuh kembang anak berdasarkan usia, ya, Moms. Semoga anak-anak kita mampu tumbuh dan berkembang dengan optimal. Aamiin.
Happymoms punya pengalaman berkesan mengikuti parenting class? Sharing di kolom komentar, yuk. Terima kasih.
Salam ibu Pembelajar,
💕💕
wah catatan bagi orang tua dalam rangka untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak bisa buat catatan saya nih kak, masih terus belajar mendampingi 2 anak yang masih kecil...
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga bermanfaat, Mom. Kita memang harus terus belajar seiring bertumbuh dan berkembangnya anak-anak. Karena setiap fase dari masing-masing anak akan butuh penanganan yang berbeda. Itulah seninya mendidik anak 😁
DeleteKadang aku tuh tegaan banget sama anak, tapi di lain case ga tegaan. Gimana coba? Kemana ku harus belajar memanaje rasa tega ini Suhu🙏
ReplyDeleteHehehe ... teganya harus sesuai waktu dan tempat ya 🤭 mungkin bisa dilihat dari capaian anak, Mom. Kalau anak memang masih butuh banyak berlatih, ya harus ditega-tegain. Tapi kalau udah ada progress, teganya bisa diturunkan levelnya 😁
Delete