Ganti Judul dan ALt sendiri

Wahai Muslimah, Inilah Nasihat untuk Wanita Akhir Zaman

Hallo, Happymoms!

Sebagai seorang muslimah, kita bersyukur hingga saat ini masih dalam nikmat iman dan Islam. Saat sekeliling kita semakin hiruk pikuk dengan dunia dan kebanyakan manusia disibukkan mengejar kehidupan duniawi. Inilah kehidupan akhir zaman. Kita harus semakin pandai menjaga diri ya, Moms, agar tidak terlena dengan gemerlap dunia. Banyak peran yang bisa kita optimalkan agar semakin dekat dengan surga Allah. Inilah nasihat untuk para wanita akhir zaman.

Nasihat untuk wanita akhir zaman

Perempuan Mulia karena Kahadiran Islam

Sebelum Islam hadir ke dunia wanita dipandang tidak berharga dan mendapat perlakuan tidak manusiawi.

وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ

Artinya, "Apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, 'Karena dosa apa dia dibunuh?'" (QS. At-Takwir [81]: 8-9)

Bagi bangsa Arab kala itu, bayi perempuan adalah aib maka agar mereka tidak menanggung malu, bayi itu di kubur hidup-hidup. Jika pun dibiarkan hidup, maka mereka dibiarkan dalam kehinaam dan hanya sebagai pemuas nafsu lelaki saja.

Di bangsa dengan peradaban maju sekalipun, seperti Yunani dan Romawi, perempuan juga dianggap sebagai pembawa musibah dan budak. Mereka diperlakukan layaknya barang hingga bisa diperjualbelikan.

Kemudian Islam datang dan memuliakan perempuan. Perempuan diperlakukan dengan baik, dijaga dan dilindungi serta dimuliakan kedudukannya.

Kemuliaan dalam Peran Muslimah

Dalam penciptaan perempuan Allah SWT telah memberikan fitrah-fitrah keperempuanan yang sesuai dengan peran-perannya sebagai seorang muslimah.

1. Peran sebagai pribadi/hamba Allah

Salah satu tujuan penciptaan manusia, Allah SWT sebutkan dalam QS. Az Zariyat ayat 56 yaitu

وَمَا خَلَقْتُ ٱلْجِنَّ وَٱلْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Artinya : "Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku."

Sudah sangat jelas sekali bahwasanya tujuan penciptaan kita sebagai perempuan adalah sebagai hamba Allah. Dan tugas sebagai seorang hamba adalah beribadah kepada Allah. Beribadah adalah sebagai konsekuensi atas keyakinan kita terhadap Allah sebagai pencipta yang berhak disembah, juga bentuk kesyukuran kita atas nikmat hidup yang sudah Allah berikan.

Dalam merealisasikan keyakinan ini kita melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Dalam konteks ibadah, laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama. 
Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun." (Qs. an-Nisa 4: 124) 

 

2. Peran Sebagai Istri Shalihah

{ یَـٰۤأَیُّهَا ٱلنَّاسُ ٱتَّقُوا۟ رَبَّكُمُ ٱلَّذِی خَلَقَكُم مِّن نَّفۡسࣲ وَ ٰ⁠حِدَةࣲ وَخَلَقَ مِنۡهَا زَوۡجَهَا وَبَثَّ مِنۡهُمَا رِجَالࣰا كَثِیرࣰا وَنِسَاۤءࣰۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ٱلَّذِی تَسَاۤءَلُونَ بِهِۦ وَٱلۡأَرۡحَامَۚ إِنَّ ٱللَّهَ كَانَ عَلَیۡكُمۡ رَقِیبࣰا }
Artinya : 
Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)nya; dan dari keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta,dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu. [Surat An-Nisa': 1]

Peran kedua bagi wanita akhir zaman seorang muslimah adalah menjadi seorang istri yang shalihah. Peran ini adalah fitrah yang diberikan oleh Allah secara langsung sejak dari penciptaan wanita yang pertama yaitu Hawa. Hawa diciptakan Allah SWT sebagai pendamping untuk Adam.

Menjadi istri yang taat kepada suami semakin terasa berat dengan kondisi saat ini, di mana isu-isu feminisme semakin gencar di kalangan para wanita akhir zaman. Emansipasi wanita, kesetaraan gender kemandirian perempuan, dan sebagainya membuat para istri merasa sama kedudukannya dengan sang suami. Anggapan inilah yang mampu menghilangkan ketaatan seorang istri kepada suami.

Nasihat untuk wanita akhir zaman

3. Peran Sebagai Ibu yang Terbaik

Peran sebagai seorang ibu juga merupakan fitrah penciptaan perempuan. Tujuan dari pernikahan, salah satunya, adalah mempunyai keturunan. Seorang muslimah Allah berikan kodrat untuk mengandung, melahirkan dan menyusui.

Peran muslimah sebagai seorang ibu, Allah gambarkan dalam Surah Al-Ahqaf ayat 15,
Artinya: "Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, "Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim."

Dengan tiga fitrah yang Allah berikan tersebut maka derajat ibu tiga kali lebih tinggi dibanding Ayah.

4. Peran Sosial

“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Qs. at-Taubah/9: 71)

Ayat dia atas menunjukkan bahwa seorang muslimah juga bisa mengambil peran-peran dalam ranah publik. Dengan latar belakang pendidikan atau keahlian seorang muslim yang bisa mengambil peran dalam bidang pekerjaan yang sesuai. Dalam bidang sosial kemasyarakatan, seorang muslimah bisa berperan sebagai pengurus atau pengelola kegiatan di masyarakat. Dan dalam bidang dakwah atau syiar Islam seorang muslimah harus mengambil peran untuk ikut menyebarluaskan nilai-nilai Islam.

Nasihat untuk Wanita Akhir Zaman

Menutup Aurat

Perintah menutup aurat bukan semata-mata sebagai bentuk ketaatan kita kepada Allah tapi juga adalah sebuah upaya untuk melindungi muslimah dari pandangan-pandangan mata yang tak seharusnya dan niatan jahat dari orang lain.

"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin, "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Al Ahzab : 59)

Pastikan kita menutup aurat secara sempurna sesuai dengan tuntunan syariat bukan mengedepankan fashion atau gaya berpakaian. Tidak mengapa mengikuti trend fashion asalkan tetap sesuai dengan ketentuan syariat. 

Menjaga Rasa malu

“Iman dan malu merupakan pasangan dalam segala situasi dan ini kondisi. Apabila rasa malu sudah tidak ada, maka iman pun sirna.” (HR. Al Hakim)

Bagi seorang wanita muslimah akhir zaman, kita harus tetap menjaga rasa malu sebagai bagian dari menjaga keimanan kita. Tanpa rasa malu kita akan berbuat semau kita tanpa mempertimbangkan baik atau buruknya. Terlebih lagi kondisi saat ini, di mana berbagai macam media berusaha untuk mengekspose perempuan, dengan berbagai macam tren yang itu justru mengesampingkan rasa malu bagi para perempuan. Misalkan berpose dengan berbagai macam gaya, berdandan berlebihan, berjoget -joget, dan masih banyak lagi.

Nasihat untuk wanita akhir zaman

Menjadi istri yang taat

Ketaatan seorang istri menjadi salah satu kunci keharmonisan sebuah pernikahan. Karena hal ini merupakan kewajiban besar istri pada suami. Ketaatan istri terhadap semua hal yang suaminya perintahkan kecuali yang melanggar syariat Islam. Di samping itu ketaatan istri kepada suami menjadi jaminan dia masuk surga.

Dalam hadits dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ

“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Menjadi istri yang menenangkan

Tujuan dari rumah tangga adalah untuk mendapatkan sakinah (ketenangan). Kunci langgengnya rumah tangga adalah istri yang dapat menjadi support system bagi suami, menjaga ketenangan suasana rumah dan menyenangkan bagi suaminya.

Allah berfirman dalam QS Ar-Ruum [30] ayat 21 :

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَنْ خَلَقَ لَكُم مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (Q.S Ar-Ruum [30]: 21).

Kita bisa belajar dari sirah ummahatul mukminin Siti Khodijah ra. Bagaimana beliau mampu menenangkan Rasulullah ketika peristiwa nubuwwah terjadi. Khadijah meyakinkan Rasulullah bahwa beliau pantas menjadi seorang nabi dengan segala kebaikan yang telah Rasulullah lakukan selama ini.

Para wanita juga harus bisa menahan ucapan, bersabar dengan kondisi keluarga serta bersyukur atas nikmat yang Allah berikan. Kurangnya rasa syukur seorang istri tidak hanya akan menyebabkan keributan dalam rumah tangga, tapi juga akan menjadikannya penghuni neraka.

Tanamkan Pondasi Iman Kepada Anak

Menanamkan keimanan kepada anak-anak adalah menjadi tugas utama sebagai seorang ibu. Memahamkan anak bahwa hanya ada satu Tuhan yang pantas untuk disembah dan tempat bergantung atas segala sesuatu. Maka semua harus sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Mommies harus memahamkan anak bahwa kunci kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat adalah kelurusan tauhid yaitu keimanan kita kepada Allah semata.

Dalam Qs. Al Luqman ayat 13, disebutkan bahwa,

“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar."

 

Ajarkan Anak tentang Adab 

Sebagai orang tua kita diperintahkan untuk mengajarkan adab terlebih dahulu kepada anak-anak sebelum ilmu. Hal ini menunjukkan sangat pentingnya adab bagi seseorang.  
Mencermati pemberitaan di media massa maupun media sosial akhir-akhir ini semakin menunjukkan kurangnya adab pada anak-anak. Dengan dalih modernisasi adab sopan santun semakin tergerus dan lupa diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya.
 
Padahal Rasulullah pernah bersabda, dari Abu Dzar, bahwa Nabi SAW bersabda;
"Wahai kaum muslimin, barangsiapa yang dikarunia rezeki anak oleh Allah, maka wajib baginya mengajarkan adab dan mendidik anaknya tersebut. Karena barangsiapa mendidik anak dan mengajarkan adab padanya, maka Allah akan memberikan rizeki syafaat padanya. Barangsiapa membiarkan anaknya bodoh, maka setiap dosa yang dilakukan anak akan ditimpakan padanya."

Nasihat untuk wanita akhir zaman

Didiklah Anakmu Sesuai Zamannya.

Perkembangan zaman berjalan sangat cepat. Zaman yang akan dihadapi oleh anak-anak kelak sangat berbeda dengan zaman yang telah kita lalui. Maka sebagai seorang ibu kita harus banyak belajar tentang perkembangan zaman dan bagaimana mendidik anak-anak sesuai dengan zaman yang sedang kita jalani saat ini serta zaman yang akan dihadapi oleh anak-anak kelak.

"Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian". (H.R. Ali Bin Abi Thalib).

 

Atas Seijin Suami untuk Berperan di Luar Rumah

Semua peran yang kita ambil di luar peran kita sebagai istri dan ibu, harus kita komunikasikan terlebih dahulu dengan suami. Keridhoan suami akan memperlancar tugas-tugas kita di luar rumah sekaligus sebagai bukti atas komitmen suami untuk bersama-sama menyelesaikan tugas kerumahtanggaan.
 

Memprioritaskan Tugas dan Kewajiban sebagai Istri serta Ibu

Idealnya tugas-tugas dalam ranah domestik telah kita selesaikan dengan baik sehingga kita bisa melaksanakan tugas atau peran kita di ranah publik. Kita tidak boleh dengan niatan membantu orang lain, justru mengesampingkan hak suami dan anak-anak di rumah.
 

Tidak Menyalahi Kodrat Kemuslimahan

Meskipun kita mengambil peran yang besar dalam ranah publik, kita tetap harus berpegang pada batasan-batasan syar'i. Sehingga kita tidak akan melanggar kodrat kemuslimahan kita. Seperti tetap harus menjaga aurat, interaksi dengan lawan jenis, dan sebagainya.

Nasihat untuk wanita akhir zaman

Menjadi Muslimah Beruntung

Menjadi harapan kita semuanya bahwa kita mempunyai kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat. Maka segala sesuatu yang kita lakukan selama hidup di dunia haruslah berpegang pada Quran dan as-sunnah. Semua tuntunan hidup, kisah yang bisa diteladani, ada di dalamnya. Hal itulah yang menjadi pegangan dan panduan kita untuk menjalankan kehidupan.

Nasihat-nasihat untuk wanita akhir zaman ini semoga bisa menginspirasi para happyMoms untuk terus memperbaiki diri, memantaskan diri sehingga menjadi muslimah yang beruntung di akhir zaman.

Aamiin




Referensi:

https://www.detik.com/hikmah/muslimah/d-6200458/peran-wanita-dalam-islam-dahulu-dihina-kini-mulia/ https://muslim.or.id/23592-istri-yang-taat-suami-dijamin-surga.html

5 comments

Terima kasih sudah mampir. Semoga artikel ini bermanfaat. Silakan dibaca juga postingan lainnya.
Dan Mohon tidak meninggalkan link hidup. Jika terdapat link hidup, mohon maaf komentar akan dihapus.
  1. Mbak tulisan kita kali ini sama-sama tentang perempuan. Padahal nggak janjian bisa samaan ya hehe. Tapi ini lengkap puol ngebahas tentang keutamaan dan peran perempuan (muslimah). Catatan buat saya kalau suatu saat nanti mungkin punya anak perempuan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, sehati kita 🧡. Hehehe ini materi buat kajian, yowes sekalian aja dipakai buat bahan blogpost 🤭. Insya Allah akan menulis juga ttg seni mendidik anak perempuan, tapi belum tahu tayang kapan. 😁 Ditunggu ya...

      Delete
  2. Alhamdulillah, terima kasih sudah diingatkan dengan tulisannya, Mbak. Sampai saat ini saya pun masih terus belajar untuk terus memperbaiki diri, memantaskan diri untuk menjadi seorang muslimah yang beruntung di jalan yang lurus. Aamiin.

    ReplyDelete
  3. Disaat arus digitalisasi yang makin tak terbendung, hanya pemahaman terhadap iman dan islam saja yang terus kita jaga sebagai ibu, ya mbak agar anak meyakini bahwa bahwa kunci kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat adalah kelurusan tauhid yaitu keimanan kita kepada Allah semata.

    ReplyDelete
  4. MasyaAllah Islam sangat memuliakan wanita, aturannya sudah sangat jelas. Tapi perkembangan zaman, terkadang mengubah pandangan tentang kemuliaan sebagai wanita. Semoga Allah lindungi kita, anak, cucu dan generasi penerus, menjadi muslimah yang tetap taat dalam koridor Islam agar selamat dunia akhirat

    ReplyDelete