Hallo Happymoms!
Kapan terakhir kali Mommies memenangkan sebuah perlombaan atau meraih prestasi di suatu bidang tertentu? Jujur, sepertinya saya sudah lama tidak merasakan euforia kemenangan itu, hehe. Meski kita sudah berstatus ibu rumah tangga, tapi bukan berarti kita tidak lagi bisa meraih prestasi atau menjadi juara, lho Moms. Saya menemukan kunci bagi mom blogger untuk meraih berprestasi dalam sharing session bersama Mbak Firsty Ukhti Molyndi. Sharing session ini di ikuti oleh para mom blogger peserta kelas Arisan Backlink. Apa saja kunci prestasi itu? Yuk, kita bahas bersama.
Perjalanan Menjadi Mom Blogger
Hampir 2 tahun saya mulai menapaki dunia blogging. Berawal dari mengikuti pelatihan blogging dasar dari Blogspedia. Saya benar-benar belajar dari dasar sekali. Hanya bermodal suka menulis dan pengalaman menulis di blog (yang asal ngetik dan posting aja, hehe) saat kuliah dulu. Di Blogspedia Coaching, kami diajari seluk-beluk dan segala macam printilan blogging. Kami digembleng untuk menjadi (calon) para blogger profesional. Pengetahuan dan skill dasar yang harus dimiliki oleh seorang blogger, semua diajarkan di sana.
Selepas coaching, saya masih aktif di WhatsApp grup para alumni yang disebut sebagai Cupuers. Dalam grup tersebut para member bisa saling sharing, berbagai ilmu, pengalaman, motivasi dan saling support.
Alasan saya bertahan tetap aktif adalah agar terus mendapatkan suntikan semangat untuk rutin membuat blogpost. Selain itu saya juga merasa masih harus banyak belajar tentang dunia blogging. Ingin mengikuti jejak para mom blogger profesional, saya pun berharap bisa mendapatkan info dan kesempatan job dari komunitas Blogspedia ini. Dengan begitu saya juga menghasilkan cuan dari aktivitas blogging ini. Maklum, menjalankan blog juga butuh biaya setiap tahunnya, heee.
Seiring berjalannya waktu, ternyata untuk konsisten membuat postingan, meningkatkan performa blog dan terus belajar meningkatkan kemampuan diri itu tidak mudah. Sungguh, tidak semudah itu, Nyisanak! Maka saya butuh pemicu dari luar untuk bisa mendorong kemampuan diri hingga batas limit. Saya perlu tantangan dari luar untuk terus menemukan ide dan menuangkannya ke dalam artikel untuk di posting setiap pekan, setiap bulan dan sepanjang tahun. Saya harus dipaksa untuk mau belajar tentang blogging lebih dalam. Hal yang sebelumnya saya hindari karena menyadari keterbatasan minat dan kemampuan dalam memahaminya.
Meski seringkali terasa berat, tapi juga sayang untuk dihentikan di sini. Perjalanan terlanjur sudah dimulai. Sekian kesulitan telah terlewati. Waktu, tenaga, pikiran telah dikorbankan. Semua tak akan berarti jika harus kembali. Meski tak selalu terasa indah, tapi cinta itu telah semakin merambah. Jadi, tidak ada opsi yang lain lagi, selain meneruskan petualangan ini. Jika belum mampu berlari, setidaknya ada langkah kecil setiap hari. Hingga jarak semakin dekat dengan tujuan dan impian di permulaan.
Terus semangat, diriku!
Arisan Back Link, Si Penyemangat
Konsisten. Satu kata yang mempraktikkannya tidak semudah mengucapkannya. Untuk bisa konsisten posting ternyata sungguh tak segampang itu. Sebagai newbie di dunia per-blogging-an, ini adalah hal pertama yang harus ditaklukkan.
Seringkali karena kesibukan di dunia perumahtanggan dan perbocilan, yang membuat tidak ada lagi waktu atau tenaga yang tersisa untuk fokus menulis. Lelah hayati, ya, Moms. Hehe... Kadangkala karena ide tulisan yang menarik tak kunjung hadir. Atau bahkan mood yang seakan tidak mau diajak kompromi. Kok, sepertinya ada banyak alasan yang bisa menjadi pemberat untuk konsisten.
Berangkat dari kesadaran itu, maka saya butuh penguat dari luar. Senang sekali bisa bergabung dengan sebuah program yang digagas oleh Mbak Yuni, salah satu coach dari Blogspedia. Nama programnya adalah Arisan Back Link (ABL).
Di ABL, para peserta diwajibkan untuk posting sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. Biasanya target sepekan sekali. Di setiap postingan kita harus mencantumkan link ke blog pasangan kita. Setiap pekan pasangan back link ini akan berganti.
Untuk tema tulisan bebas. Menulis sesuai dengan niche atau tema blog atau pilihan masing-masing peserta. Hanya beberapa kali saja ditentukan temanya. Jika ada momen atau acara khusus di ABL.
Para peserta juga mendapatkan banyak masukan dari Mbak Yuni. Teori tentang menulis, hal-hal teknis terkait blogging, hingga tips and tricks bagaimana membuat blogpost yang menarik dan sesuai SEO. Koreksi terhadap postingan kita selalu diberikan di akhir periode. Jadi masukan yang membangun bagi para peserta. Juga ada sharing session tentang succes story seperti beberapa waktu lalu bersama mbak Moly.
Buat saya pribadi, ABL adalah penyemangat. Pengingat di saat-saat menulis itu terasa berat. Pegangan terakhir ketika rasanya ingin menyerah saja. Penguat untuk tetap bertahan. Meski perlahan, tertatih, bahkan terseok-seok tapi masih ada alasan untuk tetap berjuang merampungkan setiap tulisan. Tentu saja di bawah bayang-bayang ancaman kick off, haha.
Terima kasih banyak atas kesempatan dan pengertiannya ya, Mbak Yuni. Semoga masih diijinkan untuk bergabung lagi di batch berikutnya. Terima kasih juga untuk BESTie, teman curhat senasib seperjuangan, Mbak Liha. Tanpamu proses ini mungkin tak akan seseru ini. Yuk, kita ikutan ABL lagi!
Lomba Blogging? Takuut!
Di antara "gemerlap" nya dunia blogging adalah iming-iming hadiah yang "wah" di banyak event perlombaan. Biasanya lomba blogging diadakan brand-brand produk terkenal dengan hadiah yang menggiurkan. Sebagiannya lagi, lomba diselenggarakan oleh instansi tertentu atau komunitas literasi.
Memenangi lomba blogging bukan hanya perkara hadiah, atau cuan yang bisa didapatkan. Tapi juga tentang penguatan branding diri, pembuktian kualitas blogger, sebagai portofolio dan terbukanya banyak kesempatan mendapatkan job.
Berpartisipasi dalam perlombaan blogging, tentu bukan target jangka pendek bagi saya. Lagi-lagi karena menyadari kemampuan diri. Rasanya masih takut untuk ikut, haha.
Kenapa takut?
1. Nggak PD (Percaya Diri)
Iya, ini alasan utamanya, hehe. Menyadari masih sangat baru di dunia blogging. Masih harus banyak belajar. Meski saya sudah terbiasa menulis artikel atau postingan untuk media sosial, ternyata itu tidak cukup untuk bisa membuat blogpost yang menarik.
Para pemenang lomba kebanyakan adalah para blogger dengan jam terbang tinggi. Sebagian malah menang sudah berpengalaman. Sudah malang melintang di dunia perlombaan blogging. Para jagoan yang sudah langganan menang.
Jadi, untuk berlaga dengan para senior dan blogger profesional lainnya, duh... maaf belum pede. Hehe.
2. Up grade Diri Dulu
Ciri khas blogpost adalah sentuhan personal dalam tulisannya. Blogger lebih banyak menceritakan tentang pengalamannya. Sudut pandang penulisannya sangat personal.
Sebelum masuk dunia blogging, alhamdulillah saya sudah terbiasa membuat artikel. Namun, dengan gaya bahasannya umum, bukan personal. Jadi harus belajar dulu menyesuaikan diri, hehe.
Belum lagi harus memperhatikan tentang SEO dan kemampuan story telling yang harus kuat. Untuk semua ini, butuh waktu dan proses dalam menguasainya.
3. Butuh Effort Lebih
Menulis untuk lomba blog tidak semudah membuat postingan pribadi. Ada brief (ketentuan) khusus yang harus dipenuhi. Blogger harus menguasai tentang product knowledge yang akan dibahas. Lalu harus meramunya dalam sebuah artikel menarik dan unik.
Jadi buat saya yang minat utamanya seputar ibu rumah tangga, perempuan, parenting ini, harus effort lebih untuk belajar. Nah, ini yang seringkali tidak terkejar.
4. Fokus Konsisten Dulu
Karena baru memulai mengembangkan blog, fokus saya saat ini masih menemukan konsistensi diri. Bisa rutin membuat postingan sesuai jadwal. Tidak sekedar mencapai target tapi juga menulis dengan senang hati dan nyaman. tapi karena kebutuhan dan kecintaan untuk terus menulis.
Saya percaya menulis itu seperti mengalirkan rasa, dari hati penulis kepada pembacanya. Tulisan yang hadir dari hati maka akan mudah diterima oleh pembaca dan sampai di hari mereka juga.
Jadi saya ingin menulis setiap blogpost itu dengan perasaan senang dan dengan motivasi ingin berbagi. Ibarat kata, saya ingin menemukan ciri khas, jati diri sebagai blogger terlebih dahulu.
3 Kunci Menjadi Mom Blogger Berprestasi
Sharing session ABL kemarin menjadi sangat menarik bagi saya. Setelah beberapa waktu berjalan, meski masih ada PR-PR di atas, sepertinya tak ada salahnya juga mulai belajar tentang bagaimana menulis untuk lomba. Minimal saya tahu gambaran atau standar untuk menulis lomba itu seperti apa. Agar bisa tahu apa yang harus saya persiapkan.
Dan alhamdulillah, salah seorang peserta ABL batch ini, bersedia sharing tentang pengalaman beliau ikut dalam berbagai lomba blogging. Jangan ditanya prestasinya ya, Moms. Udah kategori pendekar ini, hehe.
Selayang Pandang dengan Mbak Moly
Mbak Moly, panggilan akrab Fristy Ukhti Molyndi, seorang blogger berprestasi dari Palembang. Pemilik www.molzania.com ini mulai berkenalan dengan dunia blogging sejak masih di bangku SD kelas 3 dan mulai aktif menulis blog dengan serius sejak SMA. Kecintaan pada internet dan dunia blogging telah membuahkan banyak prestasi luar biasa. Sudah lebih dari 40 juara lomba blog dan konten yang berhasil diraih.
Mbak Moly pernah menjadi Juara Favorit Lomba Blog Pewarta Astra. Selain itu masih banyak lagi prestasi bergengsi lain yang pernah beliau terima, diantaranya:
- Juara 2 Lomba blog "Beasiswa Study Abroad: Dari Mimpi ke Realita" oleh Lister.co.id tahun 2025.
- Juara 1 Lomba Blog Blogger Day 2025 oleh Komunitas Blogger Crony Indonesia tahun 2025
- Juara 3 Kompetisi Blog #LihatDuniaLagi oleh Traveloka dan Blogger Perempuan tahun 2022
- Best of The Best indiHome Blog Competition oleh IndiHome tahun 2022
3 Kunci Menjadi Mom Blogger Berprestasi ala Mbak Moly
Nah, berikut ini yang bisa saya rangkum dari materi, tips dan tricks yang Mbak Moly tentang 3 kunci sukses berprestasi di lomba blog.
1. Persiapan yang Maksimal
Salah satu kekuatan Mbak Moly dalam menulis adalah persiapan yang maksimal. Mbak Moly tidak hanya "sekadar" menulis tapi juga melakukan riset secara langsung di lapangan.
Beliau mendatangi pelaku dan melakukan interview serta observasi secara langsung. Tentu saja hal ini menjadi nilai plus yang luar biasa. Tidak hanya menjamin validitas informasi, tetapi juga menunjukkan kesungguhan penulis.
Selain riset secara langsung, Mbak Moly juga mencantumkan banyak sekali referensi. Baik tinjauan secara teori, berita maupun informasi selengkap-lengkapnya terkait dengan tema.
Jujur, saya sangat kagum dengan effort Mbak Moly. Kata anak sekarang, terniat sekali. Untuk pejuang deadline seperti saya, hal ini adalah tamparan keras ya, hehe.
Jadi memang benar kata pepatah ya, Moms. Sukses dalam perencanaan itu merencanakan kesuksesan. Persiapan yang matang dan maksimal itu membuahkan banyak kemenangan dalam blog competition.
2. POV yang Related
Salah satu karya Mbak Moly yang sangat menarik adalah yang memenangi lomba Indihome. Beliau mengambil tema tentang internet untuk kaum disabilitas.
Beliau mengambil POV yang sangat related dengan pengalaman beliau pribadi. Dimulai dari pengalaman sejak beliau kecil, hingga berbagai aktivitas yang dijalani hingga saat ini.
Sangat menarik. Kita layaknya disuguhi perjalanan hidup beliau terkait dengan internet. Sehingga pembaca pun larut dalam kisah yang disampaikan. Ceritanya sangat real dan related.
3. Pembahasan yang Detail dan Lengkap
Satu hal lagi yang saya kagumi dari tulisan Mbak Moly. Beliau menulis artikel untuk diikutkan lomba dengan panjang tulisan 2000-3000 kata. Masya Allah.
Benar-benar sedetil dan sekomplit itu. Tidak hanya kisah atau pengalaman beliau yang disampaikan dengan runut tapi tetap menarik. Tetapi juga informasi tentang product knowledge yang sangat detail. Bahkan berbagai informasi terkait dengan brand juga lengkap ditampilkan.
Hal ini tentu sangat disukai oleh penyelenggara lomba, ya. Karena artikel tersebut bisa menjadi ulasan lengkap atas produk dan kegiatan mereka. Sungguh tidak mengherankan jika karya Mbak Moly bisa memenangkan lomba tersebut.
Buktikan Kita Bisa!
Sharing session ABL tentang kunci sukses menjadi mom blogger berprestasi, sangat-sangat menginspirasi. Saya pribadi mendapatkan banyak hal. Tentang semangat blogging, gambaran persiapan dan penulisan untuk lomba.
Semakin terpampang nyata bahwa blogging tidak bisa dianggap sekadar menulis saja. Ada banyak kesempatan bagi saya untuk terus mengembangkan diri, belajar hal-hal baru sehingga bisa terus memaksimalkan potensi dan kemampuan dalam menulis. Blogging juga memberikan kesempatan untuk terus berkarya. Berbagi informasi dan pengalaman bagi para pembaca. Menginspirasi mereka dengan kisah dan cerita. Juga peluang untuk menghasilkan cuan. Salah satunya lewat berbagai perlombaan blogging.
Memenangkan lomba memang butuh jam terbang. Juga keberuntungan. Menang lomba adalah rezeki yang tak akan tertukar, pastinya. Namun, hasil juga tidak akan mengkhianati usaha, kan? Maka persiapan yang matang dan maksimal adalah penentu awal kemenangan. Sudut pandang yang menarik dan pembahasan yang lengkap adalah kunci sukses menjadi juara lomba blogging.
Sebagaimana pesan dari Mbak Moly,
"Yang paling penting ketika ikut lomba, jangan cuma mencari KEMENANGAN MUTLAK. Soalnya rezeki itu tetap dari Allah swt. Kita cuma bisa berusaha dan berdoa saja. Yang penting terus-menerus mencoba. Belajar menulis artikel lomba dari yang sering juara lomba. Soalnya teknologi itu terus berubah. Jadi kita yang mesti menyesuaikan diri dan beradaptasi. Yang langganan juara itu, karena dia sudah berkali-kali merasakan kekalahan. Jangan minder dengan keterbatasan dan konsisten untuk mencoba itu kuncinya."
Jadi, teruntuk para ibu rumah tangga yang hobi menulis dan blogging, yuk kita coba. Praktikkan step by step 3 langkah di atas. Lalu kita buktikan bersama bahwa kita bisa menjadi mom blogger berprestasi.
Happy blogging!
Post a Comment
Dan Mohon tidak meninggalkan link hidup. Jika terdapat link hidup, mohon maaf komentar akan dihapus.