Ganti Judul dan ALt sendiri

Wisata Edukasi di Solo : Pengalaman Mengunjungi Museum Radya Pustaka

Hai, Happymoms!

Kapan terakhir kali mengunjungi museum, Moms? Semoga bukan saat study tour ketika masih sekolah ya, hehehe. Karena ternyata Indonesia punya banyak sekali museum yang menarik. Sayang sekali untuk dilewatkan ya, Moms.

Alhamdulillah, akhir bulan Januari kemarin saya dan keluarga akhirnya bisa berkunjung ke Museum Radya Pustaka, Solo. Museum ini merupakan museum tertua di Indonesia, lho. Apa saja yang ada di sana dan seperti apa keseruan kami mengunjungi salah satu wisata edukasi di Solo ini? Simak sampai akhir, yuk!
Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka

Museum di Indonesia

Mommies sudah tahu belum, kalau di Indonesia mempunyai lebih dari 400 museum? Berdasarkan data dari laman resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, kemdikbud.go.id, Indonesia memiliki 442 museum. Jumlah tersebut tersebar di 33 wilayah provinsi. Dan sebanyak 63 museum terletak di Jawa Tengah. Wah, kita bisa wisata museum sepuasnya, ya, Moms.

Selain untuk menyimpan benda-benda berharga dan bersejarah bagi bangsa, museum juga berfungsi sebagai tempat wisata edukasi. Terutama untuk generasi muda, agar lebih mudah mengenal dan memahami sejarah bangsa.

Salah satu kota yang mempunyai banyak museum adalah kota Surakarta atau Solo. Terdapat 18 museum yang dibuka untuk umum. Museum ini dikelola oleh pemerintah kota maupun pribadi/swasta. Biasanya museum bisa dikunjungi secara langsung dan buka sepanjang pekan. Di beberapa museum, terutama yang dikelola oleh pribadi/swasta perlu melakukan reservasi terlebih dahulu untuk mendapatkan jadwal kunjungan. Semuanya bisa dikunjungi secara gratis.

Selayang Pandang Museum Radya Pustaka

Museum Radya Pustaka, terletak di Jalan Slamet Riyadi no 275, Solo. Lokasinya di tengah-tengah kota, dekat dengan Taman Sriwedari. Museum ini dikelola oleh Pemerintah Daerah Kota Solo.

Museum Radya Pustaka didirikan oleh Kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV pada 18 Oktober 1890. Merupakan museum tertua di Indonesia. Bangunan museum ini sebelumnya adalah rumah tinggal seorang warga negara Belanda, Johannes Busselaar. Museum ini memiliki sebutan lain yaitu Loji Kadipolo.

Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka 

Museum Radya Pustaka menyimpan cerita bersejarah masa lalu yang berkaitan dengan Kota Solo. Dinamakan Radya Pustaka karena banyak menyimpan naskah-naskah perjuangan dan naskah-naskah peninggalan berbagai kerajaan di Indonesia. Di antaranya seperti Kerajaan Majapahit, Kerajaan Pajang, Kerajaan Mataram, dan Kerajaan Demak. Selain itu juga terdapat banyak koleksi pusaka, arca, wayang kulit, dan aneka meriam kuno.

Museum Radya Pustaka buka setiap hari Selasa hingga Ahad. Mulai pukul 08.00 - 16.00 WIB. Kecuali hari Jumat hanya sampai pukul 11.00 WIB. Para pengunjung bisa datang langsung, tanpa reservasi terlebih dahulu. Dan bisa berkeliling museum sepuasnya, gratis.

Serunya Menikmati Museum Radya Pustaka

Kami sampai di Museum Radya Pustaka sekiranya pukul 11.00 siang. Suasana sepi meski masih terlihat beberapa orang pengunjung. Setelah memarkirkan kendaraan di sisi gedung, kami menuju pintu masuk gedung. Di sana ada meja tamu dengan beberapa orang petugas perempuan. Setelah mengisi buku tamu kami dipersilakan masuk.

Koleksi Lokal hingga Internasional

Ada tangga tepat di depan pintu utama yang terbuka lebar. Di sisi kanan dan kirinya juga terdapat pintu samping yang lebih sempit ukurannya. Di teras depan terdapat beberapa meriam beroda, yang merupakan peninggalan dari masa VOC pada abad ke-17 hingga abad ke-18. Ada beragam ukurannya dari besar hingga yang kecil. Meriam yang berukuran kecil merupakan peninggalan dari Keraton Kartasura.

Di ruangan pertama terdapat beberapa lemari kaca. Di bagian sayap kiri terdapat berbagai macam pusaka dan senjata. Ada senapan laras panjang, meriam kecil, dan tombak.

Dan di bagian sayap kiri, lemari kaca berisi berbagai macam mahkota, topi dan blangkon para sultan. Serta aksesoris kebangsawanan lainnya.

Terdapat satu lagi almari berisi aneka topeng yang biasa dipakai dalam pertunjukan tari atau wayang orang. Di salah satu sudut ruang pertama ini ada sebuah koleksi peninggalan berskala internasional. Yaitu sebuah kotak musik yang berasal dari Perancis. Kotak musik itu dihiasi dengan bunga yang menancap di antara burung-burung kecil.

Masih di bagian rumah depan, ada tiga ruangan (seperti kamar). Yang sebelah kiri terdapat dua ruangan. Ruangan depan berisi koleksi aneka keramik. Terdapat koleksi peralatan makan dan minum, guci serta berbagai ornamen keramik lainnya. Sebagian merupakan asli dari negeri China.

Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka
Salah satu koleksi cangkir keramik di Museum Radya Pustaka (dok.pribadi)

Ruangan kedua merupakan perpustakaan. Perpustakaan ini yang menyimpan berbagai naskah dan buku bersejarah. Tidak semua pengunjung diperkenankan masuk ke dalam. Yang diperbolehkan masuk hanya para pengunjung yang melakukan penelitian dengan mengantongi surat ijin khusus.

Di ruangan sebelah kanan, berisi koleksi keris. Keris merupakan senjata khas dari Jawa. Terdapat berbagai bentuk dan ukuran keris. Jujur saya tidak tahu banyak tentang per-keris-an ini. Tapi rupanya Abi mengetahui banyak, sehingga bisa menerangkan kepada anak-anak tentang bentuk dan fungsi setiap keris. Saya bagian foto-foto saja, hehe… Di ruangan ini juga terdapat bermacam-macam tombak dan tameng atau perisai.

Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka
Sumber gambar : dokumentasi pribadi 

Terdapat patung seorang Belanda di lorong tengah ruangan ini. Itu adalah patung Johannes Busselaar. Pemilik asli bangunan rumah ini sebelum akhirnya diubah menjadi museum.

Koleksi Wayang yang Menawan

Masuk lebih dalam ke bagian rumah ke dua, kami disambut oleh seperangkat lengkap gamelan. Semuanya masih dalam kondisi baik dan terawat. Pengunjung hanya boleh melihat dan tidak diperkenankan untuk memainkannya.

Di sisi kanan ada sebuah ruangan yang menyimpan ornamen dan miniatur kapal. Ini merupakan salah satu bukti budaya maritim yang sempat dimiliki oleh Solo.

Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka

Di sisi dindingnya terdapat beraneka rupa koleksi wayang. Mulai dari wayang beber, wayang kulit, wayang suket (rumput), hingga wayang golek. Untuk wayang kulit sendiri ditunjukkan juga berbagai jenisnya yang merupakan perjalanan perkembangan dalam bentuk dan ukurannya.

Di ruangan ini kami juga bisa melihat berbagai koleksi benda-benda yang digunakan oleh keluarga keraton. Seperti alat makan, mesin ketik, miniatur bagian kerajaan hingga manekin dengan baju adat lengkap ala Keraton Solo.

Koleksi Mata Uang Mancanegara

Kami masih menyusuri Museum Radya Pustaka. Memasuki bagian rumah paling belakang, kami melihat banyak sekali koleksi mata uang. Baik uang koin maupun uang kertas. Anak-anak merasa sangat takjub melihat pecahan uang yang tidak pernah mereka lihat selama ini. Uang kuno dan pecahan mata uang pertama Indonesia.

Kami juga melihat berbagai mata uang asing dari mancanegara. Sebagian besar uang-uang tersebut merupakan sumbangan dari personal (masyarakat), yang merupakan koleksi pribadi, kemudian diserahkan kepada pihak museum.

Wisata Edukasi di Solo Museum Radya Pustaka

Koleksi Arca dan Prasasti

Setelah mengelilingi semua ruangan, kami sampai di bagian teras luar. Terdapat berbagai macam arca, patung, dan prasasti. Melihatnya membuat ingatan saya kembali pada masa di bangku sekolah. Selayaknya saya sedang membuka buku sejarah. Hehehe…

Arca dan patungnya beragam bentuk. Ada yang bercorak Hindu dan Budha, Arca Siwa, dan Roro Jonggrang. Beberapa yang kami lihat, di antaranya merupakan bagian dari kompleks candi, contohnya bagian dari Candi Prambanan.

Prasasti yang ada di sana tidak semuanya berbahasa Jawa kuno. Ada yang menggunakan bahasa asing. Ya, tentu saja kami tidak memahaminya, hehehe… Meskipun demikian cukuplah bagi kami untuk mengenalkan kepada anak-anak tentang peninggalan budaya dan sejarah yang ada di Solo dan sekitarnya.

Wisata Edukasi Di Solo Museum Radya Pustaka

Tips Mengajak Anak Wisata Edukasi ke Museum

Berkunjung ke museum sebagai salah satu wisata keluarga, memang agak berbeda. Karena kita mengajak anak-anak ke tempat yang memuat banyak benda berharga. Maka kita harus melakukan beberapa persiapan sebelum memutuskan untuk berkunjung.

Berikut ini tips melakukan persiapan sebelum berangkat ke museum,

1. Beri gambaran atau penjelasan kepada anak tentang apa itu museum. Juga tentang apa saja benda-benda yang ada di dalamnya.

2. Buat kesepakatan bahwa anak-anak harus tertib selama berada di dalam museum. Tidak boleh memisahkan diri dari orang tua. Pastikan anak tetap dalam pengawasan.

3. Sampaikan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan selama berada di dalam museum, seperti :
- Menyentuh barang-barang
- Berlarian atau bercanda secara berlebihan
- Makan dan minum.

Jadi pastikan anak-anak sudah dalam kondisi kenyang dan tidak kehausan sebelum memasuki museum.

4. Jika museum tidak menyediakan tour guide, sebaiknya orang tua mempelajari terlebih dahulu tentang sejarah terkait dengan museum dan koleksinya. Sehingga bisa memberikan penjelasan kepada anak-anak.

5. Ajak anak berdialog, bercerita tentang apa yang mereka lihat dengan pengalaman yang dekat dengan mereka saat ini. Sehingga anak mendapatkan gambaran lebih nyata tentang apa yang mereka lihat.

6. Bangun suasana yang menyenangkan. Berikan kesan yang asyik, seru ketika mengunjungi museum. Sehingga anak akan ketagihan untuk melakukan wisata museum kembali.

Belajar dan Berwisata ke Museum, Yuk!

Nah, Moms … itu tadi pengalaman saya bersama keluarga saat mengunjungi salah satu museum di kota Surakarta atau Solo. Mengunjungi museum ternyata bisa sangat menarik untuk anak-anak. Mereka bisa jalan-jalan sekaligus belajar tentang berbagai hal dalam sejarah.

Bagaimana, Happymoms tertarik juga untuk melakukan wisata edukasi mengunjungi museum? Yuk, segera agendakan bersama keluarga ya, Moms. Dan jika sedang melakukan wisata di Solo jangan lupa mampir ke Museum Radya Pustaka.

Happy traveling, Moms!
💕💕

‹ OlderNewest ✓

10 comments

Terima kasih sudah mampir. Semoga artikel ini bermanfaat. Silakan dibaca juga postingan lainnya.
Dan Mohon tidak meninggalkan link hidup. Jika terdapat link hidup, mohon maaf komentar akan dihapus.
  1. Ternyata Indonesia memiliki banyak museum ya. Aku bahkan belum pernah ke museum, apalagi anak-anakku. Padahal banyak yang bisa dipelajari dari museum ya. Bisa wisata edukasi untuk mereka dan juga orang tua tentunya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yuk, segera agendakan untuk jalan-jalan ke museum, Mbak 🤗

      Delete
  2. Menarik sekali membaca ulasan tentang Museum Radya Pustaka. Kapan-kapan harus berkunjung ke sini nih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Bun. Silakan mampir ke Solo. Masih banyak museum lainnya juga yang gak kalah menarik di solo 😁

      Delete
  3. Nyenengin sekali.... sudah beberapa lama ini museum jadi tempat yang instagramable dan ramah anak. Ga ada alasan ga ke museum pokoknya. Apalagi kalau koleksinya sebanyak ini dan terawat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, Mbak. Biar anak-anak lebih banyak belajar tentang sejarah dan budaya 😁

      Delete
  4. Menyenangkan lo bejar sejarah dengan cara berkunjung ke museum
    Banyak manfaat yang diperoleh dengan belajar sejarah
    Terima kasih informasinya, bisa jadi referensi saat berkunjung ke Solo

    ReplyDelete
  5. Salah satu tempat favorit saya sejak dahulu nih, Mba. Sayangnya memang nggak bisa sering-sering main ke museum karena letaknya agak jauh dari domisili. Selalu ada nuansa istimewa saat melakukan wisata edukasi seperti ini.

    ReplyDelete
  6. Menarik banget museumnya. Waktu saya kecil saya suka banget menjelajah museum, kalau di Jakarta kan ada TMII ya yang isinya banyaaak banget museum-museum. Rasanya seperti kembali ke masa lampau gitu, auranya di museum kan beda juga tuh yaa, sering terasa auda jadul gitu. Hehe..

    ReplyDelete